Gara-gara melihat betis Ken
Dedes, Ken Arok tak bisa tidur. Arok dilanda galau siang malam. Memikirkan cara
merebut perempuan agung ini dari tangan Tunggul Ametung. Demikian dikisahkan.
Peristiwa sekilas di saat istri
Tunggul Ametung itu turun dari Kereta Kencana, melahirkan cerita yang panjang
hingga ke berdirinya kerajaan Singasari. Arok bukan hanya merebut Dedes dari
tangan Tunggul Ametung. Lebih dari itu. Arok membunuh sang akuwu (penguasa)
Tumapel yang merupakan wilayah bawahan Kerajaan Kediri, lalu mendirikan
kerajaan Singasari. Dedes yang dalam cerita rakyat disebutkan memiliki
kecantikan sempurna, menjadi permaisuri Arok.
Kecantikan Dedes terabadikan pada
arca Prajnaparamita, ibu dari segala kebijaksanaan. Arca ini ditemukan di
komplek Candi Singasari, Malang. Salah satu arca yang masih utuh sempat di
boyong ke negeri Belanda dan menjadi koleksi Rijksmuseum voor Volkenkunde di
kota Leiden. Tapi kemudian kembali ke Indonesia pada awal tahun 1978 dan kini ditempatkan
Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Satu Arca Prajnaparamita atau
Ken Dedes yang tersisa masih bisa dijumpai terpajang di halaman di candi Singasari.
Sayangnya, dalam keadaan tanpa kepala.
Pada bulan September 2014, tiGGer sempat nyasar ke Candi Singasari. Dari terminal bis Arjosari Malang kota
Malang, naik angkutan umum jurusan Lawang-Arjosari (LA) kemudian berhenti di
Pasar Singosari. Dari sana berjalan kaki. Hanya sekitar 2 km. Bisa juga naik
ojek.
Sesampai di Candi Singosari, proyek
foto tiGFie diambil di beberapa tempat. Mulai dari berlatar belakang candi, dan
pose di beberapa arca seperti arca kereta sang dewa Batara. Dan pasti, tiGFie
di arca Dedes.
Setelah beberapa foto diambil,
baru disadari, ternyata salah satu tiGFie bisa menimbulkan kesan saru. Foto tiGGer
menempel di dada Dedes. Perempuan cantik
yang dari rahimnya diturunkan raja-raja besar di tanah Jawa.
Mmm... #
No comments:
Post a Comment