Nama Gunungkidul mungkin identik dengan kawasan pegunungan yang kering kerontang. Meski terkenal sebagai kawasan kering, Kabupaten Gunungkidul merupakan lumbung pangan utama bagi Propinsi Yogyakarta.
Dalam suasana Ramadhan 1436 H
(2015), tiGGer sempat bertandang ke Desa Pundungsari, Kecamatan Semin,
Kabupaten Gunungkidul. Sekitar 2 jam dengan sepeda motor dari Bandaa Adi
Sucipto Yogyakarta. Di desa ini ada sebuah organisasi tani bernama Paguyuban
Petani Penggarap Tanah Oro-oro (PPTO).
Para petani di sini menanam
padi secara organis dengan metode system of rice intensification (SRI). Metode
ini tidak membutuhkan banyak air. Cocok dengan alam Gunungkidul yang kering.
Bukan cuma hemat air, metode SRI juga hemat bibit. Lebih dari itu, hasil yang
didapat bisa terdongkrak dua kali lipat.
Dengan begitu, meski luas
lahan sawah milik anggota PPTO relatif sempit (berkisar seperempat hektar per
keluarga) hasilnya cukup untuk menopang kebutuhan pangan masing-masing
keluarga. Bahkan sebagian beras organis dari petani di sini juga bisa dikirim
ke para pelanggan di Yogyakarta dan sekitarnya. ###
No comments:
Post a Comment