Tuesday, July 7, 2015

Ngopi di Kota Hujan

Kopi dan hujan, bagi peminum kopi adalah paduan yang pas. Bagaimana dengan “Ngopi di Kota Hujan”?

Jika sedang melancong ke “kota hujan”, Bogor, singgahlah ke Rumah Kopi Ranin. Sebuah kedai yang dikelola sepasang karib yang lama bergiat di pengembangan pertanian Indonesia. Tejo Pramono dan Uji Sapitu.

Bukan berlebihan jika disebut kelahiran kedai ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi pertanian dan nasib petani Indonesia. Uji lama bergiat di kegiatan merawat lahan perkebunan yang sudah lama tak terurus. Tejo aktif di La Via Campesina (serikat petani sedunia) yang bergerak untuk kebangkitan petani gurem (peasant).

Maka, lahirlah Rumah Kopi Ranin. Nama Ranin merupakan singkatan dari “Rakyat Tani Indonesia”. Sebuah kedai yang membeli biji-biji kopi eksotis secara langsung dari petani dari berbagai daerah di Nusantara. Rumah Kopi Ranin menyediakan banyak pilihan kopi single origin. Mulai dari kopi Gayo Aceh, Linthong, Mandheling, Java Preanger, Kepahyang, Toraja, hingga kopi Wamena Papua. Kopi-kopi eksotis ini bisa dinikmati dengan harga belasan ribu per cangkir. Murah!



Tak ada mesin espresso di sini. Ranin memilih teknik menyeduh dengan air panas (manual brewing). Pada hari tertentu, para pengunjung dapat menyaksikan proses menyangrai kopi (coffee roasting) di lantai bawah. Saban Sabtu, pengunjung boleh ikut menguji cita rasa kopi (cupping) untuk mencoba jenis kopi eksotis yang baru diterima Rumah Kopi Ranin.

Alamat:

Rumah Kopi Ranin | Jl. Ahmad Sobana 22A, Bantarjati, Bogor. 

No comments:

Post a Comment