“If you jump, I jump”
Kutipan yang berasal dari film Titanic ini ternyata sudah lama dilakukan
oleh sepasang kekasih untuk membuktikan kesetiaan cinta mereka dan terbentuklah
sebuah legenda.
Alkisah, sepasang kekasih itu berasal dari dua ras yang
berbeda. Seorang pedagang juga pangeran berasal dari negeri Tiongkok bernama
Tan Bun Ann, datang ke Palembang untuk berdagang. Di sana ia bertemu dengan
seorang perempuan cantik bernama Siti Fatimah, puteri dari Raja kerajaan
Sriwijaya dan ingin meminangnya.
Sebelum dipinang, Siti Fatimah diajak oleh Tan
Bun Ann menemui orang tuanya di daratan Cina. Sepulang dari daerah asal Tan Bun
Ann, mereka membawa tujuh buah guci, hadiah dari orang tua Tan Bun Ann. Dikatakan,
tujuh guci yang mereka bawa pulang berisi emas. Tan Bun Ann segera membuka satu
guci tersebut dan ternyata berisi sawi-sawi busuk.
Tan Bun Ann marah dan membuang guci-guci tersebut ke sungai tanpa
dibuka semua. Salah satu guci yang ia buang tidak sengaja pecah dan di dalamnya
benar tersimpan emas. Melihat hal itu, tanpa pikir panjang Tan Bun Ann
menceburkan diri ke sungai untuk mengambil kembali guci yang ia lempar.
Siti
Fatimah yang menunggu di kapal tidak melihat calon suaminya muncul dari sungai.
Karena lama tak terlihat, Siti Fatimah ikut menceburkan diri ke dalam sungai
dan mereka berdua sampai saat ini tidak pernah muncul ke permukaan.
Pulau Kemaro inilah yang kemudian menjadi tempat untuk
mengenang cinta mereka. Pulau yang terletak di Delta Sungai Musi ini terdapat
makam Siti Fatimah dan Tan Bun Ann serta pagoda 9 lantai yang mempesona serta
Klenteng Hok Tjing Rio. Selain itu, yang menarik dari pulau ini adalah Pohon Cinta yang konon apabila kita menulis nama kita dan pasangan di pohon ini akan
berjodoh sampai jenjang pernikahan.
Nah, kalau ke sana saat perayaan Cap Go Meh, siapa yang
mencari jodoh akan bertemu jodohnya. Bagi yang jomblo, silahkan berkunjung ke
sana saat Cap Go Meh.###
No comments:
Post a Comment