Tuesday, July 14, 2015

ATM Petani

Petani. Hidupnya tidak kaya-kaya amat. Sederhana tapi berkecukupan dan menikmati banyak hal yang amat fundamental. Aktifitas yang berkualitas, pangan dari tangan sendiri, hanyalah contoh kecil.

Terkait kekayaan maupun ketidak-kayaan, petani di Indonesia menerapkan pengelolaan pendapatan dengan cara amat sederhana. Misal, menandur padi sebagai tanaman sumber pangan (food crop) bagi keluarga. Dilanjutkan dengan tanaman buah dan sayur sebagai sumber pendapatan (cash crop), terakhir tanaman atau komoditas tabungan (investement crops) seperti pohon penghasil kayu dan ternak.

Petani di desa Pundungsari, Semin, Yogyakarta, kenal akrab dengan pembagian komoditas ini. Selain bersawah, mengolah kebun, merawat hutan, mereka juga memiara ternak (sapi, kambing, domba, dll).

“Inilah ATM petani,” terang Pak Suhadi. Petani di dukuh Kutugan. Bisa ditarik uangnya di saat perlu. Kalau butuh uang di atas satu juta rupiah, jual sapi. Kalau butuh di bawah itu, ya jual kambing.”


Pola pengaturan tanaman dan ternak ini juga merupakan keterpaduan usaha tani di Pundungsari. Jerami padi sisa panen dijadikan pakan sapi. Oleh sapi, jerami itu diolah jadi bahan penting bagi kesuburan tanah para petani. Pupuk kandang. ###

No comments:

Post a Comment