Petani. Hidupnya tidak
kaya-kaya amat. Sederhana tapi berkecukupan dan menikmati banyak hal yang amat
fundamental. Aktifitas yang berkualitas, pangan dari tangan sendiri, hanyalah
contoh kecil.
Terkait kekayaan maupun
ketidak-kayaan, petani di Indonesia menerapkan pengelolaan pendapatan dengan
cara amat sederhana. Misal, menandur padi sebagai tanaman sumber pangan (food
crop) bagi keluarga. Dilanjutkan dengan tanaman buah dan sayur sebagai sumber pendapatan
(cash crop), terakhir tanaman atau komoditas tabungan (investement crops) seperti
pohon penghasil kayu dan ternak.
Petani di desa Pundungsari,
Semin, Yogyakarta, kenal akrab dengan pembagian komoditas ini. Selain bersawah,
mengolah kebun, merawat hutan, mereka juga memiara ternak (sapi, kambing,
domba, dll).
“Inilah ATM petani,” terang
Pak Suhadi. Petani di dukuh Kutugan. Bisa ditarik uangnya di saat perlu. Kalau
butuh uang di atas satu juta rupiah, jual sapi. Kalau butuh di bawah itu, ya jual
kambing.”
Pola pengaturan tanaman dan
ternak ini juga merupakan keterpaduan usaha tani di Pundungsari. Jerami padi
sisa panen dijadikan pakan sapi. Oleh sapi, jerami itu diolah jadi bahan
penting bagi kesuburan tanah para petani. Pupuk kandang. ###
No comments:
Post a Comment