Sunday, August 9, 2015

Pikiran Galau di Kalimarau Berau


Small is beautiful. 

Mungil, cantik, modern. Inilah Bandar Udara Kalimarau (BEJ) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di Tanjung Redeb. Tak disangka, kota kecil yang namanya tak banyak dikenal, tapi punya bandara modern. Lebih-lebih jika membandingkan bandara di beberapa ibukota propinsi di Indonesia yang perlu dibenahi.

Bandara Kalimarau merupakan salah satu gerbang terakhir menuju beberapa tujuan wisata primadona Kalimantan Timur. Pulau Derawan dan Kampung Merabu serta kawasan pegunungan kars Sangkulirang-Mangkalihat.

Sunday, July 26, 2015

[Susur Sisi Musi] Kemarau Cinta Pulau Kemaro



“If you jump, I jump”

 Kutipan yang berasal dari film Titanic ini ternyata sudah lama dilakukan oleh sepasang kekasih untuk membuktikan kesetiaan cinta mereka dan terbentuklah sebuah legenda.

Alkisah, sepasang kekasih itu berasal dari dua ras yang berbeda. Seorang pedagang juga pangeran berasal dari negeri Tiongkok bernama Tan Bun Ann, datang ke Palembang untuk berdagang. Di sana ia bertemu dengan seorang perempuan cantik bernama Siti Fatimah, puteri dari Raja kerajaan Sriwijaya dan ingin meminangnya. 

Sebelum dipinang, Siti Fatimah diajak oleh Tan Bun Ann menemui orang tuanya di daratan Cina. Sepulang dari daerah asal Tan Bun Ann, mereka membawa tujuh buah guci, hadiah dari orang tua Tan Bun Ann. Dikatakan, tujuh guci yang mereka bawa pulang berisi emas. Tan Bun Ann segera membuka satu guci tersebut dan ternyata berisi sawi-sawi busuk.

Mujair Mbah Moejair

Penemuan hebat seringkali terjadi di tangan “orang-orang biasa”. Contoh sederhananya bisa ditemukan pada ikan mujair yang kini dikenal sebagai salah satu ikan budidaya air tawar di Indonesia.

Awalnya, jenis ikan bernama latin Oreochromis mossambicus atau dikenal dengan nama populer Mozambique tilapia. Kadang disebut “Java tilapia”. Secara alami, jenis ikan ini tersebar di perairan Afrika dan Indonesia.

Nama mujair datang dari Mbah Moedjair. Lelaki dari desa Papungan, kabupaten Blitar, kelahiran tahun 1890. Suatu hari ia tertarik pada jenis ikan yang ia temukan pantai Serang, Blitar. Ikan dengan beberapa keistimewaan. Toleran terhadap salinitas (kadar garam di air) dan cepat berkembangbiak.

Mbah Moedjair terniat membudidayakan ikan yang berkembang secara alami di alam bebas itu. Beberapa percobaan dilakukan. Berkali pula gagal. Ikan yang dari pantai tersebut tak bertahan hidup di air tawar. Percobaan demi percobaan dilakukan untuk membuat sang ikan mampu hidup di air tawar. Setiap kali gagal, Mbah Moedjair bolak-balik pergi dari rumahnya di Desa Papungan ke Pantai Serang. Berjalan kaki sejauh 35 km.

Dengan mengubah-ubah perlakukan,

Secangkir Kopi Sepenembakan Meriam

Letaknya tersembunyi. Hanya sepenembakan meriam kuno dari Keraton Yogyakarta. Cocok untuk yang ingin menikmati secangkir kopi dengan suasana tenang.

Persinggahan tiGGer ke kedai kopi ini pun tanpa sengaja. Teman seperjalanan tiGGer sedang mencari tempat untuk mengerjakan satu tulisan yang harus dikirim hari itu juga. Pilihannya jatuh pada kedai kopi. Hanya beberapa jam sebelum kereta Yogya – Blitar datang menjemput.

Beberapa saran yang dimintakan ke beberapa kerabat melalui pesan ponsel tampaknya tak cocok.

Legacy of the Three Kingdoms in Jawa

Sejarah banyak candi di Indonesia biasanya berkaitan dengan satu kerajaan. Barangkali Candi Panataran satu-satunya yang berbeda. Candi ini menjadi sejarah tiga kerajaan penting di tanah Jawa Kuno.

Dibangun pada masa kerajaan Kediri, dirawat dan difungsikan tempat pemujaan dan tempat pengangkatan raja-raja dan bangunan penting selama periode Singasari hingga era Majapapahit. Berdasar prasasti Palah, Panataran mulai dibangun sekitar tahun 1194, atas kehendak Raja Srengga dari Kerajaan Kediri.

Dalam kitab Negarakertagama Candi Panataran ditulis dengan nama Candi Palah. Dikisahkan candi ini kerap didatangi Hayam Wuruk, raja Majapahit, untuk sembahyang. Memuja Hyang Acalapati atau Girindra, Raja gunung dalam kepercayaan Hindu Syiwa. Diduga ini ada kaitan dengan penempatan candi ini dengan Gunung Kelud.


Kompleks candi warisan tiga kerajaan Jawa Kuno ini dianggap kompleks candi terluas dan paling terawat di Jawa Timur ini?  Hanya 12 km ke arah utara dari kota Blitar. ###